Pelajar hari ini adalah pemimpin masa depan negeri!
Setiap langkah kecil menuju ilmu adalah lompatan besar menuju cita-cita.

Paling banyak dibaca:

    Tanam Tuai "Padi" 28 Tahun: Salah Satu Grup Band Legendaris Asli Indonesia


    https://basando.blogspot.com/


    Susunan grup band ini nyaris tetap sejak awal; tidak ada “pengganti” besar yang sampai nge-reshuffle nama Padi — mereka lebih dikenal dengan formasi lima orang ini. 


    Kalau mau cerita soal Padi, awalnya kita ngomongin sekelompok anak kampus yang niatnya cuma main musik bareng — bukan cari sensasi. Band ini lahir dari masa kuliah: awalnya namanya Soda, lalu resmi pakai nama Padi pada 8 April 1997; mereka berasal dari Surabaya dan waktu itu anggotanya semua masih mahasiswa di Universitas Airlangga. Nama Padi sendiri dipilih karena filosofi sederhana: semakin berisi (sukses) harusnya semakin merunduk (rendah hati). (Wikipedia)


    Tanam Tuai "Padi" 28 Tahun



    Personel yang kebal sampai sekarang:

    • Andi Fadly Arifuddin (Fadly) — vokal utama.

    • Satriyo Yudi Wahono (Piyu) — gitar utama & backing vokal.

    • Ari Tri Sosianto (Ari) — gitar ritme & backing vokal.

    • Rindra Risyanto Noor (Rindra) — bassist.

    • Surendro Prasetyo (Yoyo) — drummer.
      Susunan ini nyaris tetap sejak awal; tidak ada “pengganti” besar yang sampai nge-reshuffle nama Padi — mereka lebih dikenal dengan formasi lima orang ini. (Wikipedia)


    Soal album & hits — singkatnya: mereka bukan cuma populer, mereka meledak di era 2000-an. Diskografi inti yang sering dikutip:


    Lagu-lagu yang sering bikin orang nangis haru atau teriak-teriak di konser: Sobat, “Mahadewi”, “Begitu Indah”, “Semua Tak Sama”, “Kasih Tak Sampai”, dan beberapa lagu dari album kedua yang jadi soundtrack masa-masa remaja banyak orang. Kalau kamu dengar lagi Sobat, bisa-bisa napasmu ikut berat—itu efek nostalgia. (Wikipedia)


    Ngomongin tarif manggung / tiket / honor — ini sensitif dan bervariasi banget. Catatan penting: Padi kadang tampil dengan nama Padi Reborn di era comeback mereka. Beberapa bukti publik menunjukkan harga tiket VIP atau paket konser tertentu pernah mencapai angka fantastis (contoh: laporan satu event dengan paket tiket sampai puluhan juta dan laporan lain yang menyebut band-lawas top di Indonesia bisa memasang fee ratusan juta per penampilan, tergantung durasi, venue, dan riders). Ada pula konser dengan tiket mulai ratusan ribu sampai jutaan per orang. Intinya: tidak ada angka tetap — tergantung permintaan, paket (open festival vs private corporate), durasi tampil, dan rider teknis. Kalau perlu angka spesifik untuk acara kamu, harus hubungi manajemen/booking resmi mereka. (FAJAR)





    Terus, kenapa mereka masih bertahan? Menurut wawancara dan liputan: kombinasi beberapa faktor—kekuatan lagu yang “menancap” di ingatan publik (lirik puitis + melodi kuat), hubungan erat dengan fans (yang mereka panggil Sobat Padi), komitmen internal antar-personel, serta kemampuan beradaptasi (mis. vakum lalu comeback dengan strategi yang bikin mereka relevan kembali). Fans setia—yang merayakan ulang tahun lagu, berkumpul di kota-kota—itulah yang sering disebut sebagai penyambung semangat. Jadi bukan cuma soal duit atau popularitas singkat; ini soal hubungan timbal-balik antara band dan pendengarnya. (suara.com)


    Ngomongin fans: ya, Sobat Padi ini nyata — komunitas fanbase yang aktif di media sosial, sering kumpul di konser, dan bahkan menjadi alasan Padi kembali melakukan reunion / reborn. Mereka bukan fans pasif; mereka menghidupkan kenangan generasi 90–2000an ke panggung sekarang. (Facebook)


    Beralih ke hal yang agak personal (tapi publik): keluarga & hubungan asmara personel. Saya jaga agar tidak menyibak hal-hal yang terlalu privat — cuma yang sudah dilaporkan media dan publik saja:

    • Fadly: menikah dengan Dessy Aulia (2001) dan dikaruniai anak-anak; beberapa artikel menulis bagaimana keluarga adalah alasan dan sumber semangatnya. (Wikipedia)

    • Ari: sempat menikah dan dikaruniai anak; pada 2 Feb 2020 menikah lagi dengan Dina Perama (teman masa SD/sejak lama). (Wikipedia)

    • Piyu: punya riwayat rumah tangga yang diberitakan publik (percarian dan dinamika), dan akhir-akhir ini disebut memilih fokus pada anak dan pekerjaan sehingga belum mau menikah lagi (pernyataan media). (KapanLagi.com)

    • Rindra: dilaporkan menikah dan dikaruniai anak (informasi umum di biografi). (Wikipedia)

    • Yoyo: pernah menikah dengan penyanyi Rossa (pernikahan 2004) dan bercerai pada 2009; mereka dikaruniai seorang putra. Berita perceraian dan dinamika rumah tangga sempat jadi sorotan media, jadi ada konteks yang sudah publik. (Tempo.co)


    Kalau denger curhat bapak-bapak: setengah bercanda mereka bakal bilang, “musik itu kayak pernikahan — ada pasang surut, kadang salah nada, tapi yang penting komitmen.” Dan Padi, dengan segala drama vakum–reunion–adaptasi, nampaknya paham arti itu. Mereka survive bukan karena individual superstar, tapi karena kelompok yang saling menahan, fans yang setia, dan katalog lagu yang jadi asset emosional publik.



    Penutup serius (tapi hangat):
    Anak muda, denger ya — Padi bukan cuma contoh band yang sukses bikin hit. Mereka contoh kecil soal kesetiaan (satu sama lain dan pada musik mereka), kebersamaan (bertahan meski zaman berubah), dan tanggung jawab (ke keluarga dan fans). Kalau kau sedang memilih jalur: ingat, talentu saja gak cukup. Konsistensi, rasa hormat ke rekan, dan kemampuan menjaga hubungan, itu yang bikin sesuatu bertahan. Kalau mau jadi “besar” — besar itu enak, tapi lebih enak kalau besar sambil tetap rendah hati, seperti filosofi nama mereka: semakin berisi semakin merunduk.



    Sumber-sumber utama yang saya pakai (pilihan): (Wikipedia)




    Sumber:



    Tidak ada komentar:

    Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Pengikut

    Diberdayakan oleh Blogger.