Pelajar hari ini adalah pemimpin masa depan negeri!
Setiap langkah kecil menuju ilmu adalah lompatan besar menuju cita-cita.

Paling banyak dibaca:

    Mengenal Siklon di Sumatra yang Mengakibatkan Bencana Banjir dan Longsor






    Berikut penjelasan mengenai siklon yang terjadi di Pulau Sumatra

    khususnya kasus terbaru — dan bagaimana siklon itu bisa menyebabkan bencana besar.



    siklon yang terjadi di Pulau Sumatra




    Apa itu “siklon” di Sumatra


    • Baru-baru ini terjadi fenomena Siklon Tropis Senyar — yakni siklon tropis yang terbentuk sangat dekat dengan ekuator, di sekitar Selat Malaka, dekat perairan timur Aceh. (IPB University)
    • Normalnya, wilayah di sekitar ekuator — seperti Indonesia bagian besar — jarang dilintasi atau menjadi “jalur utama” siklon tropis. Tapi Karena Senyar terbentuk dekat ekuator (di bawah lintang ±5° LU), ini tergolong kejadian langka. (IPB University)
    • Siklon tropis seperti Senyar muncul dari zona tekanan rendah di laut yang kemudian berputar karena pengaruh atmosfer — membentuk sistem cuaca berenergi tinggi: angin kencang, tekanan rendah, dan hujan lebat.




    Bagaimana Siklon Bisa Memicu Bencana di Sumatra


    Ketika siklon tropis seperti Senyar melewati atau berdekatan dengan Pulau Sumatra, beberapa hal bisa terjadi:

    • Hujan ekstrem/lebat selama beberapa hari berturut-turut — ini bisa memicu luapan sungai, banjir bandang, dan tanah longsor. (iNews.ID)
    • Angin kencang bisa merusak atap rumah, tumbangkan pohon, dan merusak infrastruktur. (BMKG)
    • Di wilayah pesisir atau perairan (selat, laut) bisa terjadi gelombang tinggi — berisiko pada nelayan, pelayaran, dan daerah pesisir (rob). (BMKG)
    • Jika daerah tersebut memiliki topografi yang curam atau banyak bukit — seperti sebagian besar Sumatra barat/utara — risiko longsor meningkat berkali-kali lipat saat hujan deras + angin kencang + tanah jenuh. (Republika Online)




    Kenapa Siklon Semacam Ini Terjadi di Sumatra Sekarang — Hal Baru & Anomali


    • Menurut pengamat dari IPB University, pembentukan Siklon Senyar dekat ekuator adalah “anomali” — secara normal siklon tropis tidak lazim terjadi di lintang sedekat itu. (IPB University)
    • Namun karena meningkatnya suhu laut dan perubahan pola atmosfer (bagian dari fenomena perubahan iklim global), kondisi untuk terbentuknya siklon makin memungkinkan — bahkan di tempat yang biasanya “aman”. (KoranKota - bukan berita biasa)
    • Artinya: meskipun tidak sering, kini wilayah seperti Sumatra tidak lagi bisa dianggap aman sepenuhnya dari ancaman siklon tropis. (IPB University)




    .












    Dampak Terbaru & Kenyataan di Lapangan


    • Siklon Tropis Senyar baru-baru ini menyebabkan hujan ekstrem dan banjir besar di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. (Republika Online)
    • Bencana mencakup banjir bandang, tanah longsor, kerusakan infrastruktur (jalan, jembatan, rumah), dan juga potensi gelombang & banjir pesisir di daerah pesisir. (kumparan)
    • Banyak warga terpaksa mengungsi, akses transportasi dan komunikasi terputus di beberapa daerah, dan kerugian sosial & ekonomi cukup besar. (Republika Online)


    Kenapa Penting Untuk Kita Waspadai


    • Karena iklim berubah dan pola cuaca ekstrem makin tak menentu — kejadian “anomali” seperti siklon tropis di dekat ekuator bisa terjadi lagi.
    • Ini mengubah paradigma lama bahwa “Indonesia (atau Sumatra) aman dari siklon tropis”. Kini penting untuk selalu waspada dan menyiapkan sistem mitigasi bencana, peringatan dini, dan kesiapsiagaan di masyarakat — khususnya di wilayah rentan banjir/longsor.
    • Upaya konservasi lingkungan (penghijauan, jaga hutan, atur tata guna lahan) juga semakin penting agar tanah tidak mudah erosi, yaitu supaya hujan deras akibat siklon tidak langsung memicu bencana besar seperti longsor atau banjir bandang.



    Sumber Informasi:

    .




    Sumber:



    Tidak ada komentar:

    Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Pengikut

    Diberdayakan oleh Blogger.