Pelajar hari ini adalah pemimpin masa depan negeri!
Setiap langkah kecil menuju ilmu adalah lompatan besar menuju cita-cita.

Paling banyak dibaca:

    Kegiatan Kokurikuler Pengganti P5: Persamaan dan Perbedaan, serta Tema yang Dapat Dipilih


    https://basando.blogspot.com/


    Kegiatan Kokurikuler sebagai Pengganti P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)


    Kegiatan Kokurikuler



    Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Kurikulum Merdeka serta menyederhanakan praktik pembelajaran di satuan pendidikan, pemerintah menghadirkan inovasi kebijakan terbaru terkait penguatan karakter dan kompetensi peserta didik. Salah satu perubahan penting adalah pengalihan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang sebelumnya dilaksanakan sebagai proyek tersendiri, menjadi kegiatan kokurikuler yang terintegrasi dengan pembelajaran intrakurikuler.

    Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi sekolah dan pendidik, mengurangi beban administratif, serta memastikan bahwa penguatan karakter, keterampilan abad ke-21, dan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila tetap terlaksana secara kontekstual dan bermakna. Melalui kegiatan kokurikuler, satuan pendidikan diharapkan mampu merancang pengalaman belajar yang relevan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi lingkungan sekolah, tanpa mengurangi esensi pembelajaran berbasis penguatan karakter.

    Berikut rangkuman temuan tentang kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang dilaksanakan tahun-tahun lalu dan penggantinya: kegiatan kokurikuler — lengkap dengan alasan pergantian, persamaan & perbedaan, contoh tema yang bisa dipilih, serta manfaatnya bagi peserta didik. Saya menyertakan rujukan utama di tiap bagian untuk memudahkan verifikasi.



    Apa itu P5 dan apa itu kokurikuler?

    • P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) — pendekatan proyek lintas disiplin yang dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila melalui proyek-proyek kontekstual di sekolah. Ini banyak diterapkan di Kurikulum Merdeka beberapa tahun terakhir. (Universitas Medan Area)

    • Kokurikuler (sebagai pengganti P5) — menurut panduan resmi dan perubahan regulasi terbaru, kegiatan kokurikuler didefinisikan sebagai bagian pembelajaran untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan intrakurikuler yang lebih fleksibel; dapat dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran kolaboratif lintas disiplin, gerakan kebiasaan positif, PBL, dsb. (diatur dalam panduan/Permendik yang relevan). (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)



    Alasan pergantian (mengapa P5 diganti/dikategorikan ulang menjadi kokurikuler)

    Ringkasnya, alasan yang dilaporkan/panduan resmi menyatakan:

    1. Penyederhanaan pelaksanaan & administratif — P5 memunculkan beban dokumentasi, format rapor proyek, dan pengorganisasian yang dirasa memberatkan sekolah/guru; kokurikuler ditata ulang agar pelaksanaan lebih sederhana dan inti pembelajaran tetap terjaga. (Kejarpena)

    2. Integrasi yang lebih jelas dengan intrakurikuler — kokurikuler diformulasikan sebagai penguatan/pengayaan intrakurikuler sehingga hubungan antara kegiatan di kelas dan kegiatan penguatan menjadi lebih eksplisit. (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    3. Fleksibilitas bentuk pelaksanaan — kokurikuler memberi satuan pendidikan pilihan bentuk pelaksanaan (mis. proyek kecil, gerakan kebiasaan, ekstrakurikuler terstruktur) sesuai konteks lokal dan karakter peserta didik. (oasepembelajaran.com)



    Persamaan dan perbedaan

    Persamaan

    • Fokus pada pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik (kerjasama, kreativitas, kewargaan, dsb.). (Universitas Medan Area)

    • Menggunakan kegiatan kontekstual (masalah nyata / kegiatan praktik) sebagai media pembelajaran. (Universitas Medan Area)

    Perbedaan (inti)

    • Sifat formal: P5 dirancang sebagai proyek besar lintas disiplin dengan bobot dan format khusus; sedangkan kokurikuler diletakkan sebagai kegiatan penguatan/pengayaan intrakurikuler (lebih fleksibel bentuk & durasinya). (Universitas Medan Area)

    • Beban administrasi & penilaian: P5 sering memerlukan dokumentasi proyek dan “rapor proyek”; kokurikuler diharapkan mengurangi beban tersebut dan memberi ruang penilaian yang lebih sederhana atau terintegrasi. (Scribd)

    • Opsi pelaksanaan: Kokurikuler memungkinkan bermacam-macam format — pembelajaran kolaboratif lintas disiplin, gerakan kebiasaan, kegiatan olahraga/ seni, atau proyek mini — sesuai kebijakan satuan pendidikan. P5 lebih terfokus pada format proyek besar. (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)



    Tema yang dapat dipilih (contoh-contoh praktis untuk sekolah)

    Berikut tema fleksibel yang sering direkomendasikan/digunakan (bisa disesuaikan menurut jenjang pendidikan dan konteks lokal):

    • Kehidupan berkelanjutan / lingkungan (sampah, energi, kebun sekolah). (Quipper)

    • Kesehatan & gaya hidup sehat (kebiasaan hidup sehat, edukasi gizi). (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    • Kewirausahaan & kewirausahaan sosial (market day, pengolahan produk lokal). (Quipper)

    • Budaya lokal & pelestarian warisan (seni tradisi, kebudayaan setempat). (oasepembelajaran.com)

    • Literasi digital, coding, dan AI dasar (sesuai kebutuhan jenjang menengah ke atas). (Scribd)

    • Kewargaan & gotong royong (kegiatan bakti sosial, diskusi kebijakan komunitas). (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    • Kesiapsiagaan bencana / keselamatan (simulasi, rencana tanggap). (oasepembelajaran.com)

    Catatan: satuan pendidikan diberi keleluasaan untuk mengembangkan muatan kokurikuler sesuai konteks sosial-budaya dan karakteristik peserta didik. (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)



    Manfaat bagi peserta didik

    1. Penguatan karakter — nilai-nilai Pancasila, tanggung jawab, etika, kepemimpinan, dan kewargaan tetap dikembangkan. (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    2. Keterampilan abad ke-21 — kolaborasi, pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, literasi digital (tergantung tema). (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    3. Keterkaitan teori-praktik — menghubungkan materi intrakurikuler dengan aplikasi nyata sehingga pembelajaran menjadi relevan. (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    4. Fleksibilitas & inklusivitas — bentuk kokurikuler memungkinkan lebih banyak siswa terlibat (kegiatan pendek, kegiatan non-akademik, dsb.) sehingga meningkatkan partisipasi. (oasepembelajaran.com)

    5. Pengurangan beban administratif untuk pelaksanaan yang lebih fokus ke pembelajaran — bila diterapkan sesuai pedoman, guru/ sekolah dapat mengalokasikan waktu pada pengalaman belajar bermakna ketimbang dokumentasi berlebih. (Kejarpena)



    Rekomendasi singkat untuk sekolah / guru

    • Pilih bentuk kokurikuler yang sesuai konteks: proyek mini 4–6 minggu, kegiatan gerakan kebiasaan mingguan, atau program ekstrakurikuler terstruktur — sesuai kapasitas guru dan peserta didik. (oasepembelajaran.com)

    • Integrasikan penilaian kokurikuler ke penilaian intrakurikuler bila memungkinkan (kurangi redudansi laporan). (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    • Libatkan komunitas / pemangku kepentingan lokal (untuk tema lingkungan, kewirausahaan, budaya). (Quipper)

    • Dokumentasi sederhana & portofolio: foto kegiatan, refleksi siswa singkat, produk akhir — cukup untuk bukti perjalanan belajar tanpa birokrasi berlebih. (Kejarpena)



    Sumber / bacaan singkat







    Dalam upaya penyederhanaan dan penyempurnaan implementasi Kurikulum Merdeka, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 telah melakukan penyesuaian penting terhadap struktur kurikulum, termasuk dalam pengaturan kegiatan pembelajaran di luar jam intrakurikuler. Salah satu perubahan strategis tersebut adalah **pengalihan pengaturan kegiatan “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)” menjadi bagian dari pengembangan kegiatan kokurikuler yang lebih fleksibel dan sesuai konteks satuan pendidikan. Kegiatan kokurikuler kini dirancang sebagai bagian pembelajaran yang memperkuat, mendalami, dan/atau mengembangkan kompetensi peserta didik secara lebih luas — dengan tetap berfokus pada nilai-nilai profil lulusan yang diharapkan. 📘 (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)

    Panduan resmi kegiatan kokurikuler yang telah diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP – Kemendikdasmen) juga tersedia dan memuat penjelasan rinci tentang prinsip, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan contoh tema kegiatan kokurikuler yang relevan bagi berbagai jenjang pendidikan (PAUD, SD, SMP, SMA). 📘 (kurikulum.kemendikdasmen.go.id)


    Untuk dokumentasi resmi kebijakan dan panduan lengkap, Anda dapat mengakses tautan terkait berikut:

    🔗 Panduan Kokurikuler (dokumen resmi Kemendikdasmen / BSKAP) – berisi kerangka, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan kokurikuler di satuan pendidikan

    🔗 Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 – peraturan yang mengatur struktur kurikulum termasuk kegiatan kokurikuler

    🔗 Ringkasan Permendikdasmen 13/2025 – langkah penyesuaian kurikulum yang relevan bagi kepala sekolah & pendidik







    Sumber:



    Tidak ada komentar:

    Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Pengikut

    Diberdayakan oleh Blogger.