Translate

Handphone & AksesorisSmartwatch agar Anda Tidak Mati Gaya

    Macam-macam Puisi Baru (Menurut Bentuknya)

    Macam-macam puisi baru (menurut bentuknya)


    Distikon

    adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).

    Contoh:

    Berkali kita gagal 
    Ulangi lagi dan cari akal 
    Berkali-kali kita jatuh 
    Kembali berdiri jangan mengeluh 
    (Or. Mandank)

     

    Terzina

    puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

    Contoh:

    Dalam ribaan bahagia datang 
    Tersenyum bagai kencana 
    Mengharum bagai cendana 
    Dalam bah’gia cinta tiba melayang 
    Bersinar bagai matahari 
    Mewarna bagaikan sari 
    (Sanusi Pane)

     

    Kuatrain

    puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).

    Contoh :

    Mendatang-datang jua 
    Kenangan masa lampau 
    Menghilang muncul jua 
    Yang dulu sinau silau 
    Membayang rupa jua 
    Adi kanda lama lalu 
    Membuat hati jua 
    Layu lipu rindu-sendu 
    (A.M. Daeng Myala)

     

    Kuint

    adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).

    contoh:

    Hanya kepada tuan 
    Satu-satu perasaan 
    Hanya dapat saya katakan 
    Kepada tuan 
    Yang pernah merasakan 
    Satu-satu kegelisahan 
    Yang saya serahkan 
    Hanya dapat saya kisahkan 
    Kepada tuan 
    Yang pernah diresah gelisahkan 
    Satu-satu kenyataan 
    Yang bisa dirasakan 
    Hanya dapat saya nyatakan 
    Kepada tuan 
    Yang enggan menerima kenyataan 
    (Or. Mandank)

     

    Sektet

    adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

    Contoh:

    Merindu Bagia 
    Jika hari’lah tengah malam 
    Angin berhenti dari bernapas 
    Sukma jiwaku rasa tenggelam 
    Dalam laut tidak terwatas 
    Menangis hati diiris sedih 
    (Ipih)

     

    Septime

    adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).

    Contoh:

    Indonesia Tumpah Darahku
    Duduk di pantai tanah yang permai 
    Tempat gelombang pecah berderai 
    Berbuih putih di pasir terderai 
    Tampaklah pulau di lautan hijau 
    Gunung gemunung bagus rupanya 
    Ditimpah air mulia tampaknya 
    Tumpah darahku Indonesia namanya 
    (Mohammad Yamin)

     

    Oktaf/Stanza

    adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).

    Contoh:

    Awan 
    Awan datang melayang perlahan 
    Serasa bermimpi, serasa berangan 
    Bertambah lama, lupa di diri 
    Bertambah halus akhirnya seri 
    Dan bentuk menjadi hilang 
    Dalam langit biru gemilang 
    Demikian jiwaku lenyap sekarang 
    Dalam kehidupan teguh tenang 
    (Sanusi Pane)

     

    Soneta

    adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara.

    Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).

    Contoh:

    Gembala Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a ) 
    Melihat anak berelagu dendang ( b ) 
    Seorang saja di tengah padang ( b ) 
    Tiada berbaju buka kepala ( a ) 
    Beginilah nasib anak gembala ( a ) 
    Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b ) 
    Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b ) 
    Pulang ke rumah di senja kala ( a ) 
    Jauh sedikit sesayup sampai ( a ) 
    Terdengar olehku bunyi serunai ( a ) 
    Melagukan alam nan molek permai ( a ) 
    Wahai gembala di segara hijau ( c ) 
    Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c ) 
    Maulah aku menurutkan dikau ( c ) 
    (Muhammad Yamin)

    Tidak ada komentar:

    Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Pengikut

    Diberdayakan oleh Blogger.