Translate

Handphone & AksesorisSmartwatch agar Anda Tidak Mati Gaya

    Puisi: Krawang Bekasi (Chairil Anwar)

    Krawang-Bekasi





    oleh Chairil Anwar
    1948
     Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
    Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
    Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
    Terbayang kami maju dan berdegap hati?
    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
    Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
    Kenang, kenanglah kami
     Kami sudah coba apa yang kami bisa
    Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
    Kami sudah beri kami punya jiwa
    Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
    Kami cuma tulang-tulang berserakan
    Tapi adalah kepunyaanmu
    Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
    Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
    Atau tidak untuk apa-apa
    Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
    Kenang-kenanglah kami
    Teruskan, teruskan jiwa kami
    Menjaga Bung Karno
    Menjaga Bung Hatta
    Menjaga Bung Sjahrir
    Kami sekarang mayat
    Berilah kami arti
    Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
     Kenang-kenanglah kami
    Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
    Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
    ***

    (disesuaikan dengan tulisan dalam buku Aku Ini Binatang Jalang, 2005, karya Chairil Anwar)

    Tidak ada komentar:

    Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

    Pengikut

    Diberdayakan oleh Blogger.